

Pada tahun 1900, telah berdiri kelompok pengusaha dengan nama SAREKAT DAGANG ISLAM ( SDI ), yang sumbangannya sangat besar bagi bangsa ini. SDI didirikan oleh KH. Samanhudi ( tokoh Pergerakan Nasional ). Beliau mendirikan kelompok tersebut untuk menyatukan para pengusaha Batik di lingkungan Laweyan khususnya, dan Surakarta pada umumnya.
Dalam memulai bisnisnya di tahun 70-an, Batik Puspa Kencana lebih mengedepankan kualitas daripada kuantitasnya. Hal tersebut dapat dilihat dari produknya yang diperuntukkan bagi kalangan menengah keatas.

Untuk saat ini, Batik Puspa Kencana lebih berkonsentrasi kepada batik tolet / painting. Dikarenakan pada awal tahun 90-an, Batik Puspa Kencana mulai menjalin hubungan kerjasama dengan pengusaha dari Malaysia, yang mana cara pengerjaan batik di Malaysia adalah dengan menggunakan sistem tolet.
Pengerjaan batik tolet yang memang sangat mudah menyebabkan banyak pengusaha lain yang ikut membuat batik tolet. Banyak sekali produk yang telah dihasilkan Batik Puspa Kencana dengan cara membatik tolet antara lain daster, kemeja, sarung pantai, kaftan, pakaian anak, dsb.